Arsitektur Rumah Sehat Bantaran Sungai

Kondisi permukiman kumuh di bantaran sungai Kota Yogyakarta sebelum Penataan dengan Metode Pemugaran dengan konsep M3K (Mundur, Munggah, Madhep Kali) sangat jauh dari aman dan layak. Kekumuhan yang muncul secara organik akibat keterbatasan lahan dan ekonomi menjadi hal yang umum dijumpai di tepi sungai perkotaan. Lingkungan kumuh yang ilegal, tak teratur, kotor, dan infrastruktur permukiman yang tidak memadai menjadi permasalahan utama warga yang bermukim di sana. Tidak adanya akses jalan yang memadai juga menyulitkan mobilitas warga. Beberapa akses ke rumah warga di bantaran sungai bahkan membahayakan. Sanitasi yang buruk, misalnya saja tak ada toilet dan saluran pembuangan yang layak, masih lumrah ditemui di area tersebut. Program penataan M3K mempunyai tujuan terciptanya lingkungan yang bebas dari kekumuhan sehingga layak huni serta terbukanya akses bagi masyarakat bantaran sungai. Tidak hanya akses dalam wujud fisik berupa akses jalan, akses sanitasi aman, dan akses mitigasi bencana, namun juga akses yang lebih luas kepada kesempatan menikmati hasil pembangunan lainnya yang dimulai dari perbaikan lingkungan di bantaran sungai itu sendiri. Perubahan spasial yang dialami warga menjadi titik tolak perubahan pola hidup dan aktivitasnya.